12 jam yang penat
12 jam yang pekat
12 jam yang sesak
Ketika gelombang telah butakan kemudi
Nafas kami tinggal sepucuk doa
Tak nasib kami jadi musafir
hanya sejenak hijrah
mencari tanah yang basah
kilang-kilang terbuka
atau dapur yang terus mengepul
Karena di negeri kami
yang konon kolam susu
bahkan susupun tak bisa terjamah
kolam susu telah berubah menjadi lautan lumpur
yang terus menggusur
hingga kami menyeberang samudera
Tak ada tongkat dan kayu yang jadi tanaman
tanah negeri ini harus diransang
supaya bergeliat memberi kehidupan
tapi kami tak bisa bertahan
mengganti pupuk dengan garam
maka yang tertancap hanyalah beton
dan gedung kaca yang terus beraga
hingga kami harus menyeberang samudera
Bertempur dalam 12 jam yang penat
12 jam yang pekat
12 jam yang sesak
maka ketika gelombang telah butakan kemudi
Nafas kami tinggal sepucuk doa
Batam, 14 Januari 2009
Selasa, 20 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar