Selasa, 25 Mei 2010

ZAMAN CINTA

Seribu puisi yang kau berikan padaku
seperti pesan-pesan yang terhembus lewat merpati
sebagai sandi-sandi yang sulit terpecahkan.
Mengapa kita harus berlama-lama menjadikannya rahasia?
Bukankah lebih baik kita buka saja semuanya di meja makan
seperti percakapan-percakapan sebelumnya.
Tapi tetap saja kau ingin kita bersembunyi di bawah ranjang.
Tidakkah kau tau, kolong ranjang ini terlalu sesak buatku.
Aku ingin keluar
dan bercerita dengan nafas yang bebas.
Aku sudah terlalu muak dengan cerita cinta yang basi,
menyayangkan mengapa Romeo dan Juliet bunuh diri,
dan memaklumi mengapa Siti Nurbaya meninggalkan Samsul Bahri.
Kau bilang semua itu pengorbanan.
Tapi kubilang semua itu kebodohan.
Aku tidak ingin hidup di zaman cinta yang terkekang
Aku ingin hidup di jaman cinta yang lantang

Sri Ruwanti
Jogja, Mei 2010

Tidak ada komentar:

Tardji on perform