Ibu panggilku pulang
Saat matahari menjadi jingga
Dan angin laut gigilkan aku
Udara beraroma tanah
Aku bersembunyi disudut malam
Ibu panggilku pulang
Ingin kumenenggelamkan wajahku diketiaknya
Sampai terlelap oleh bau asam yang pekat
menyelimutiku tak henti-henti sepanjang malam
aku tak mau terjaga
aku ingin terus menciumnya
Ibu panggilku pulang
Saat menemukan bercak merah
pada sprei yang semula tak kutau apa artinya
ibu membangun gunungan nasi kuning
lalu menaburnya disekeliling rumah
pagar yang ditancapkannya terlalu tinggi
aku cuma bisa mengintip disela-selanya
saat teman-temanku bermain bola
Ibu panggilku pulang
Sambil memberikan serangkai mawar merah
titipan anak lelaki teman dekatnya
dibuatkannya aku kebaya
selendang merah jambu
dan membalutkan sutera
Ibu panggilku pulang saat aku merasa terpenjara
Ibu panggilku pulang
saat kaki ini semakin kencang untuk berlari
Ibu panggilku pulang
teriaknya semakin lirih
maaf ibu, aku akan kembali
jika aku telah menemukan jalan pulang
Kamis, 14 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
ibu panggil kau pulang
karna kau bukan anak elang
*akhirnya kau pulang juga nak..!
hehehe...
salam kenal, singgah membacamu
mengesankan
salam
Eko Putra
Posting Komentar