Jumat, 14 November 2008

BERBURU

diluar langit masih menyisakan air mata
Sementara, murid-murid
menggigil menghitung angka-angka
dari biji-biji sempoa
Pidato hanya jadi busa
di meja-meja kerja

Rupa-rupa
pura-pura
mengendap-endap
menunggu waktu yang tepat
untuk berburu

Pahlawan yang datang kesiangan
Mengkebiri mimpi-mimpi
menjadi luka yang terhenti
di lampu-lampu merah
Berakar
Pada busung yang tak pernah lapar

"Sekolah kita telah jadi padang berburu terbuka"
Kata seorang anak pada temannya
Apakah kita siap menikmati pesta?
Bukan!
Kitalah mangsanya
kapur tulis adalah senjata
seketika sabar berubah nanar
Seperti getir yang menyentil
saat mengulum kurikulum

Mari keluar arena
Meneropong aksi Pemburu
yang tak layak di gugu dan ditiru

Sri Ruwanti

Batam, 19 November 2008


Tidak ada komentar:

Tardji on perform