Minggu, 01 Maret 2009

PESULAP ATAU PENJAJA WAJAH

Disini wajah-wajah menyeringai cuma-cuma
Menjadi gerbong yang terjejer di jalan-jalan kota, perkampungan bahkan sampai ke ceruk duka. Menawarkan perubahan dengan mengucap beribu-ribu mantera yang tergelar pada mimbar-mimbar para pemimpi.

Jika mantera tak jitu
Maka wajah tak laku
Puah...
Kita terjejal pada rayuan untuk membeli

"Ayolah para pemimpi, suarakan suaramu padaku", teriak wajah-wajah yang menjajakan wajahnya
di trotoar-trotoar
di jalan-jalan
di pasar-pasar
di pohon-pohon
bertengger di pagi, siang dan malam hari
Menyeruak lantang pada televisi, majalah dan koran
menyuntikkan utopia pada kerumunan tidur panjang
bertebaran di langit-langit mimpi
dimana-mana berkabut wajah

Tenang saja, masih ada tongkat sakti
jikalau mantera ini telah membuih
yang dapat menyulap mimpi menjadi pasti
seperti merubah bunga menjadi kelinci
yang keluar dari topi

Kau pesulap ataukah penjaja wajah?
Bisakah aku tak memilih diantara kerancuan bentuk dan rautmu?

1 komentar:

Unknown mengatakan...

wah..puisi yang mantap
salam kenal

Tardji on perform